Info tentang pengetahuan ilmu Sastra Indonesia, Inggris, Arab, serta Budaya bangsa dan Usaha Ekonomi Masyarakat

Batik dan Kebudayaan Masyarakat Indonesia

Unknown

Batik dan Kebudayaan Masyarakat Indonesia


Batik adalah gambar yaang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media dan penutup kain batik. Selain itu, seorang ahli seni rupa mengemukakan bahwa seni batik merupakan hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang tinggi nilainya. Karena itu sudah selayaknya ditingkatkan dan dikembangkan (Widodo, 1983 : 1).

Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat berupa tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik atau proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah.

Dari kerjaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitamya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, pleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagamgan.

Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.

Batik Solo mengeluuarkan aura megah dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya, melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah, hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif-motif batik khusus dibuat untuk raja dan kalangan keraton saja.

Selain motif, warna soga (kecokelatan) yang menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik Sogan ini, memiliki arti “kerendahan hati, bersahaja” menandakan kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat. Di antara beragam motif yang ada, ditemukan lima motif khas batik Solo, yang menarik untuk diperhatikan, satu diantaranya yaitu :

Sekar Jagad



Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia. Paduan kata yang tercermin dari nama motif ini adalah “kumpulan bunga sedunia”. Motif ini merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia. Motif ini mulai berkembang sejak abad ke-18.

Batik Solo merupakan jenis folklor bukan lisan, karena didalamnya termasuk pakaian tradisional. Fungsi folklor yang masuk didalamnya adalah fungsi folklore sebagai pengesahan kebudayaan ,dimana dalam masyarakat Indonesia dibudayakan memakai pakaian khas tradisional yaitu batik agar batik lebih diakui dikalangan masyarakat lokal.



1 comments:

  1. Btw, d sidoarjo juga ada batik khasnya ya. kalo g salah dari jetis, sekardangan dan kenongo (tulangan). Tapi mungkn tdak setenar batik solo dan jogya.

    ReplyDelete