Info tentang pengetahuan ilmu Sastra Indonesia, Inggris, Arab, serta Budaya bangsa dan Usaha Ekonomi Masyarakat

Puisi Wiji Thukul Suti Suti Suti Suti

Unknown

Suti

Suti tidak kerja lagi
Pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
Tidak ke pabrik tidak ke mana-mana

Suti tidak ke rumah sakit
Batuknya memburu
Dahaknya berdarah
Tak ada biaya

Suti kusut-masai
Di benaknya menggelegar suara mesin

Kuyu matanya membayangkan
Buruh-buruh yang berangkat pagi
Pulang petang
Hidup pas-pasan
Gaji kurang
Dicekik kebutuhan

Suti meraba wajahnya sendiri
Tubuhnya makin susut saja
Makin kurus menonjol tulang pipinya
Loyo tenaganya
Bertahun-tahun dihisap kerja

Suti batuk-batuk lagi
Ia ingat kawannya
Sri yang mati
Karena rusak paru-parunya

Suti meludah
Dan lagi-lagi darah

Suti memejamkan mata
Suara mesin kembali menggemuruh
Bayangan kawannya bermunculan

Suti menggelengkan kepala
Tahu mereka dibayar murah

Suti meludah
Dan lagi-lagi darah

Suti merenungi resep dokter
Tak ada uang
Tak ada obat.


Solo, 27 februari 88

0 comments:

Post a Comment