Info tentang pengetahuan ilmu Sastra Indonesia, Inggris, Arab, serta Budaya bangsa dan Usaha Ekonomi Masyarakat

Novel Old The Man and The Sea Karya Ernest Heming Way ......

Unknown

Okey Guys Ini lanjutan dari sebelumnya...

Kooperasi vs Individualisme
Benjamin Franklin dan Ralph Waldo Emerson adalah dua penulis besar Amerika kooperasi milik Franklin yang tergambarkan dalam Autobiography dan individualisme milik Emerson dalam Self-Reliance, telah banyak mempengaruhi penulis setelahnya. Kedua ide tersebut merupakan sebuah nilai penting dalam sejarah masyarakat Amerika, dan yang nantinya menjadi inspirasi pada beberapa tulisan oleh penulis Amerika. Dua ide yang selalu berada dalam bingkai diskusi masyarakat Amerika, diantaranya adalah ide atau doktrin kooperasi yang terkadang terlihat dalam sebuah konflik, atau terlihat sebagai pelengkap dari ide individualisme, yang juga salah satu nilai penting dalam masyarakat Amerika. Keduanya dinilai dapat menjadi semacam pertahanan, meskipun beberapa kritikus cenderung berpihak pada salah satunya. Bahkan lebih jauh lagi, kedua ide tersebut dapat menjadi penanda karakter dari masyarakat atau sebuah pemerintahan baru yang mungkin akan muncul di Negara Amerika.

Hal inilah yang menjadi dasar untuk menganalisa novel Hemingway, The Old Man and The Sea, apakah kedua atau salah satu doktrin di atas terdapat dalam novel Hemingway tersebut Namun, sebelum kita mendiskusikan apakah kedua ide diatas terdapat atau tidak dalam novel The Old Man and The Sea karya Hemingway, sebaiknya terlebih dahulu kita mengutarakan defenisi dari kedua ide tersebut, yang tentu saja berdasarkan karya Franklin dan Emerson. Dalam arti yang umum, kooperasi adalah suatu tindakan yang dihasilkan dari sebuah kerjasama untuk saling berbagi tujuan, atau keinginan untuk bekerjasama. Dapat dilihat bahwa Franklin sepenuhnya percaya akan ide ini. Ia percaya bahwa untuk memenuhi suatu kebutuhan dalam masayarakat, kita harus mendapatkannya dari orang lain. Idenya tentang kooperasi berasal dari kepercayaannya bahwa menjadi baik secara individual adalah dengan menjadi baik dalam masyarakat.

Kooperasi, Individualisme, dan The Old Man and The Sea Dalam karya Hemingway, khususnya dalam novel The Old Man and The Sea, novel heroik yang puitis mengenai seorang nelayan tua, miskin yang menangkap ikan yang sangat besar. Pada Karya yang dapat dianggap sebagai karya naturalis-realis, adalah ide kooperasi yang bisa dikatakan mendapatkan tempat yang cukup signifikan. Baik individualisme maupun kooperasi, keduanya bisa diidentifikasi dalam sebuah karya sastra dengan melihat perilaku tokoh dan percakapan yang dilakukan oleh tokoh.

Dalam Novel The Old Man and The Sea, jika dilihat sekilas, akan muncul di pikiran kita bahwa unsur individualismenya sangat ditonjolkan. Keputusan untuk mengatakan hal demikian terlihat dari Santiago yang memilih melaut sendiri walaupun dia hidup di tengah masyarakat nelayan yang kompleks. Namun apabila ditelusuri lebih jauh, akan muncul adegan-adegan yang akan menarik kita pada pendapat bahwa sebenarnya nuansa kooperasi dalam novel tersebut sangat kental. Ternyata keputusan Santiago untuk melaut sendiri muncul karena ia ingin membuktikan kepada masyarakat sekitar bahwa walaupun telah berumur tua, ia masih mampu melaut seperti ketika ia masih muda. Jadi ia ingin memperlihatkan eksistensinya di tengah masyarakat agar ia diakui dan tidak dicemooh. Bukankah dengan demikian Santiago menganggap bahwa dia masih membutuhkan masyarakat sekelilingnya. Dia bahkan sempat mengajari Manolin, seorang anak yang setia menemani Santiago, bagaimana cara melaut agar Manolin kelak bisa menjadi pelaut yang handal. Lebih jauh lagi kita bisa melihat bagaimana Santiago masih membutuhkan bantuan seseorang ketika tidak bisa melakukan pekerjaannya sendirian. “I wish the boy were here and that I want some salt,” she said aloud. (41)

Dengan keluarnya kata-kata seperti secara tidak langsung dia menyadari kekurangan dirinya dan pastinya membutuhkan orang lain. Pada versi bahasa Indonesianya yang diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono, terdapat kalimat-kalimat seperti: Anak itu merasa kasihan setiap kali menyaksikan si lelaki tiba dari laut setiap hari dengan perahu kosong dan iapun selalu membawakan gulungan tali atau kait besar dan kait kecil dan layar yang sudah tergulung diatas perahu (5). Bisa disimpulkan, jika anak itu tidak punya rasa kasihan dan keinginan untuk bekerja sama, ia tidak akan membantu lelaki tua itu. Pada halaman lain juga terdapat perkataan Santiago yang menggambarkan ide kooperasi; Ia berkata keras-keras, “Seandainya anak laki-laki itu disini sekarang” (39), dan “Seandainya anak itu bersamaku kini. Sendainya ada garam.” Katanya keras-keras” (42).

Kalimat-kalimat itu sudah cukup menjadi sedikit contoh dari keinginan tokoh yang bernama Santiago. Ia menyadari keterbatasan fisiknya. Untuk itu ia selalu berharap Manolin saat itu ada bersamanya untk membantunya menangkap ikan besar tersebut. Lalu terdapat fragmen-fragmen adegan yang menggambarkan Santiago sedang berbicara seorang diri. Hal itu menandakan bahwa dalam kesepiannya, seseorang selalu membutuhkan bantuan orang lain, sekecil apapun itu. Manusia selalu membutuhkan teman untuk berbagi, teman untuk bicara. Karena tak ada orang yang bersamanya, akhirnya ia bicara pada ikan, pada burung, pada Tuhan dan pada dirinya sendiri.


KESIMPULAN

Novel Old the Man and the Sea akan kita berpikir bahwa unsur individualismenya sangat ditonjolkan. Keputusan untuk mengatakan hal demikian terlihat dari Santiago yang memilih melaut sendiri walaupun dia hidup di tengah masyarakat nelayan yang kompleks. Namun apabila ditelusuri lebih jauh, akan muncul adegan-adegan yang akan menarik kita pada pendapat bahwa sebenarnya nuansa kooperasi dalam novel tersebut sangat kental.

Ternyata keputusan Santiago untuk melaut sendiri muncul karena ia ingin membuktikan kepada masyarakat sekitar bahwa walaupun telah berumur tua, ia masih mampu melaut seperti ketika ia masih muda. Jadi ia ingin memperlihatkan eksistensinya di tengah masyarakat agar ia diakui dan tidak dicemooh. Bukankah dengan demikian Santiago menganggap bahwa dia masih membutuhkan masyarakat sekelilingnya. Dia bahkan sempat mengajari Manolin, seorang anak yang setia menemani Santiago, bagaimana cara melaut agar Manolin kelak bisa menjadi pelaut yang handal. Lebih jauh lagi kita bisa melihat bagaimana Santiago masih membutuhkan bantuan seseorang ketika tidak bisa melakukan pekerjaannya sendirian.

coretan diatas masih banyak kesalahan karena coretan orang yang baru belajar.. heheh
Good Luck..
Hal 2

0 comments:

Post a Comment